Rektor UUI Dr Mutiawati: 80 Tahun Merdeka Harus Jadi Momentum Bebas dari Kebodohan

BANDA ACEH – Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI), Dr Mutiawati SPd MPd menegaskan bahwa makna kemerdekaan di bidang pendidikan bukan sekadar bebas secara fisik, tetapi juga bebas dari kebodohan.

Pesan tersebut ia sampaikan dalam Talk Show Kemerdekaan bertajuk “80 Tahun Merdeka: Menyemai Intelektual, Menjaga Karakter Bangsa yang digelar UUI bersama UB on TV, Rabu (13/8/2025) di Studio UB on TV, Banda Aceh.

Menurut Dr Mutiawati, generasi muda harus dibebaskan dari keterbatasan literasi dan akademik. Meski saat ini Aceh termasuk daerah 3T, namun akses pendidikan saat ini di Aceh sudah jauh lebih baik dan merata mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga universitas di hampir seluruh daerah.

“Ini salah satu pencapaian besar Indonesia dalam 80 tahun kemerdekaan, khususnya di bidang pendidikan. Dan kita harapkan ini akan terus berlanjut guna menuju Indonesia Emas,” ujarnya.

UUI sebagai institusi pendidikan, lanjutnya, juga terus melakukan berbagai terobosan untuk memperluas akses pendidikan, di antaranya program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) dengan sistem blended learning.

“Dengan demikian, setiap orang berhak mendapatkan akses pendidikan yang lebih mudah namun tetap berkualitas.,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Mutiawati dalam talk show tersebut juga menyebutkan UUI terus mendukung Gerakan mencerdaskan anak bangsa melalui pemberian 100 beasiswa yayasan serta beasiswa KIP setiap tahunnya.

UUI juga mengembangkan kolaborasi belajar di dalam dan luar kelas, termasuk program KKN hingga ke luar negeri. Jadi di UUI telah memberlakukan berbagai inovasi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman dan industri saat ini disesuaikan dengan kurikulum yang telah ditetapkan pemerintah,” jelasnya.

Menanggapi tantangan generasi saat ini, Mutiawati menekankan pentingnya keseimbangan antara wawasan intelektual dan karakter yang bernilai moral. Karenanya, UUI mengintegrasikan program Wellness untuk pembinaan karakter mahasiswa sejak awal perkuliahan, serta menerapkan kurikulum Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) berbasis Outcome-Based Education (OBE) yang menekankan pada pembuatan proyek dan kemandirian belajar.

Di era teknologi, UUI berkomitmen mengarahkan pemanfaatan perkembangan teknologi ke arah positif.

“Teknologi ini ibarat dua sisi mata uang. Ada sisi positif dan negatif dan tugas institusi pendidikan adalah mengarahkan penggunaannya untuk hal yang bermanfaat. Di UUI kita menjadikan teknologi ini sebagai bagian dari media pembelajaran,” jelasnya.

Ia juga menyoroti inovasi UUI melalui Center of Excellent Education (CoEE) yang mengelola pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Di akhir bincang talk show Mutiawati mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling bersinergi membangun bangsa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, rakyat sejahtera untuk menuju Indonesia Emas di Tahun 2045.

Ia juga mengingatkan bahwa saat ini UUI masih membuka Penerimaan Mahasiswa Baru Gelombang 3 hingga 12 September 2025 bagi lulusan SMA/SMK/MA yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi. (*)