UUI Kembangkan Nutrisekal J-Das dari Sayuran Lokal, Inovasi Gizi Berdampak untuk Cegah Stunting

UUI Kembangkan Nutrisekal J-Das dari Sayuran Lokal, Inovasi Gizi Berdampak untuk Cegah Stunting

BANDA ACEHUniversitas Ubudiyah Indonesia (UUI) kembali menunjukkan kepedulian dan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi terhadap isu-isu yang terjadi di masyarakat.

Kali ini, UUI melakukan inovasi berdampak melalui tim penelitian yang terdiri atas dosen dan mahasiswa berdasarkan hasil riset kolaboratif lintas disiplin antara keilmuan kebidanan dan farmasi.

UUI berhasil mengembangkan formulasi Nutrisetikal J-Das dari ekstrak daun bayam dan kacang panjang, dua sayuran lokal kaya nutrisi yang mudah dijangkau masyarakat dan berpotensi tinggi untuk mencegah stunting pada anak.

Diketahui, masalah stunting masih menjadi PR besar bagi pemerintah Aceh untuk diselesaikan. Aceh tercatat sebagai provinsi yang masuk dalam daftar dalam 5 besar dengan kasus stunting tertinggi di Indonesia berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Meski demikian, berdasarkan data, prevalensi stunting di Aceh turun dari 33,2% pada tahun 2021 menjadi 28,6% pada tahun 2024.

Oleh karena itu, Ketua tim peneliti, Eva Rosdiana SST MKes (Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UUI), menyampaikan bahwa pengembangan Nutrisetikal J-Das dilakukan bersama dosen lainnya Rulia Meilina SFarm, MSi (Dosen S1 Farmasi) dan Syarifah Asyura SPd MSc (Dosen S1 Farmasi) serta mahasiswa Nasyani Elisiya, Daffa Khairunnisa, dan Dwi Saputri.

“Kami fokus pada potensi bahan alami lokal yang kaya nutrisi, mudah didapat masyarakat, dan aman dikonsumsi anak-anak usia dini. Sayur bayam dan kacang Panjang adalah sayur yang sangat mudah kita dapatkan di pasar dan memiliki gizi yang tinggi,” ujarnya.

Inovasi berdampak ini hadir sebagai bentuk kontribusi konkret UUI dalam mendukung program pemerintah Aceh dalam menekan angka stunting.

Riset ini juga memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengabdian kepada masyarakat melalui inovasi yang aplikatif dan berdampak langsung.

UUI bukan hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat solusi, terutama dalam isu-isu strategis seperti stunting yang berkenaan langsung dengan masyarakat,” tambah Eva.

Nutrisetikal J-Das merupakan suplemen alami yang diformulasikan untuk mendukung pemenuhan gizi anak, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan sehingga kasus stunting dapat ditekan sejak dini.

Dengan inovasi berdampak ini, Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menunjukkan bahwa perguruan tinggi memiliki peran vital dalam menjawab tantangan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat, sekaligus membangun generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.(*)

UUI dan Uniba Sepakat Bangun Sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi

UUI dan Uniba Sepakat Bangun Sinergi Tri Dharma Perguruan Tinggi

BANDUNG – Dalam rangka memperkuat sinergi antar Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menjalin kemitraan akademik dengan Universitas Islam Batik (Uniba) Surakarta yang ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).

MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor UUI Dr Mutiawati MPd dan Rektor Uniba Ipmawan Muhammad Iqbal dalam acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Rakernas ABBPTSI) III pada 16 Juli 2025 di Hotel Pullman, Bandung.

Pimpinan kedua universitas menandatangani kesepakatan kerja sama yang meliputi bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri.

“Kolaborasi ini menjadi momen penting untuk membangun kekuatan kolektif antar PTS, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi di lingkungan pendidikan tinggi seperti saat ini,” ujar Dr Mutiawati.

UUI bersama Uniba sepakat untuk memfokuskan kerja sama pada bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan SDM, pemberian beasiswa, serta peluang kolaborasi di bidang sosial dan ekonomi yang mendukung kesejahteraan sivitas akademika.

“Ada banyak program yang nanti bisa kita jalankan bersama dengan Universitas Islam Batik ini, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset, pelaksanaan seminar atau konferensi bersama, penyelenggaraan pengabdian masyarakat terpadu, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri. Karenanya MoU ini akan berdampak pada peningkatan kualitas institusi,” jelas Mutiawati.

Ia juga menambahkan bahwa UUI siap berkontribusi aktif dalam implementasi program-program konkret yang bermanfaat langsung bagi mahasiswa.

Kemitraan ini, kata Mutiawati, sekaligus memperkuat langkah UUI dalam mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing, dengan terus melebarkan sayap melalui kerja sama strategis baik dengan universitas dalam negeri maupun luar negeri.(*)

UUI dan Universitas Asahan Teken MoU, Bersinergi dan Kerja Sama Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

UUI dan Universitas Asahan Teken MoU, Bersinergi dan Kerja Sama Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

BANDUNGUniversitas Ubudiyah Indonesia (UUI) resmi menjalin kemitraan dengan Universitas Asahan untuk bersinergi tingkatkan mutu pendidikan tinggi. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU antarkedua universitas pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ABBPTSI III dan Seminar Nasional yang berlangsung selama dua hari (16-17 Juli 2025) di Bandung.

MoU tersebut ditandatangani langsung oleh Rektor UUI Dr Mutiawati SPd MPd dan Rektor Universitas Asahan Dr Mangaraja Manurung SH MH.

Dr Mutiawati menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi UUI untuk membangun kemitraan yang saling menguatkan dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi yang semakin dinamis.

“Kami menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah konkret UUI untuk meningkatkan kualitas akademik, memperluas jejaring riset, serta menciptakan inovasi kolaboratif antara kedua institusi,” ungkapnya.

Beberapa bentuk kerja sama yang disepakati meliputi pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset, pelaksanaan seminar atau konferensi bersama, penyelenggaraan pengabdian masyarakat terpadu, serta pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.

Bagi mahasiswa, lanjutnya, terdapat beberapa program khusus seperti pertukaran mahasiswa, magang bersama, joint research project, hingga kesempatan mengikuti berbagai pelatihan atau workshop lintas universitas untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.

“Setiap kerja sama yang kita jalin dengan universitas lain tentunya bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi UUI serta meningkatkan reputasi instituis, dosen, serta mahasiswa. Karena UUI akan terus berbenah dan mengembangkan diri menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing,” kata Mutiawati.(*)

UUI dan Universitas Pekalongan Jalin Kerja Sama, Teken MoU di Rakernas ABPPTSI III

UUI dan Universitas Pekalongan Jalin Kerja Sama, Teken MoU di Rakernas ABPPTSI III

BANDUNG – Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) terus memperkuat jejaring kemitraan strategis antarperguruan tinggi di Indonesia. Terbaru, UUI menandatangi MoU dengan Universitas Pekalongan pada Selasa (16/7/2025).

MoU tersebut ditanda tangani langsung oleh Rektor UUI Dr Mutiawati SPd MPd dan Rektor Universitas Pekalongan Dr Andi Kushermanto SE MM di Grand Ballroom Hotel Pullman, Bandung, dalam rangkaian acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Rakernas ABBPTSI) III dan Seminar Nasional.

Dr Mutiawati mengatakan UUI akan terus memperlebar sayapnya dan menjalin kerjsa sama dengan berbagai pperguruan tinggi baik nasional maupun global guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi.

Menurutnya, MoU ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi swasta di Indonesia.

“Latar belakang kerja sama ini didorong oleh semangat untuk memperkuat sinergi dalam peningkatan kualitas pendidikan, perluasan jejaring akademik, serta mendukung pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi secara berkelanjutan,” ujarnya.

Dr Mutiawati menambahkan kerja sama ini merupakan hasil dari komunikasi yang terjalin intensif dalam berbagai forum ABPPTSI.

“Kami melihat banyak potensi yang bisa dikembangkan bersama, terutama dalam meningkatkan mutu lulusan dan daya saing institusi,” ujarnya.

Adapun ruang lingkup kerja sama yang tertuang dalam MoU mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, kolaborasi riset, seminar dan konferensi bersama, pengabdian masyarakat terpadu, serta pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan industri.

Fokus kerja sama akan menyentuh berbagai bidang, antara lain pendidikan, penelitian, pengembangan SDM, beasiswa, hingga kolaborasi sosial-ekonomi.

Secara khusus, UUI dan Universitas Pekalongan juga akan menghadirkan program-program yang memberi manfaat langsung bagi dosen dan mahasiswa, seperti program magang bersama, joint research project, dan pelatihan lintas universitas.

“Ini adalah langkah nyata UUI dalam mewujudkan visi sebagai perguruan tinggi swasta yang unggul dan berdaya saing nasional maupun internasional,” kata Dr Mutiawati.

Melalui MoU ini, UUI berharap dapat terus meningkatkan kontribusi nyata dalam pembangunan pendidikan tinggi Indonesia, sekaligus memberikan nilai tambah bagi sivitas akademika kedua institusi.(*)

Perluas Kolaborasi Nasional, UUI Teken MoU dengan Universitas Audi Indonesia

Perluas Kolaborasi Nasional, UUI Teken MoU dengan Universitas Audi Indonesia

BANDUNGUniversitas Ubudiyah Indonesia (UUI) terus memperkuat kolaborasi dengan menggandeng Universitas Audi Indonesia untuk kerja sama meningkatkan mutu pendidikan tinggi.

Kedua universitas tersebut menandatanganani MoU dalam acara Rakernas Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) III pada 16 Juli 2025 di Grand Ballroom Hotel Pullman, Bandung.

Penandatanganan MoU tersebut diwakili oleh Rektor UUI Dr Mutiawati SPd MPd dan Rektor Universitas Audi Indonesia Faija Sihombing SKM MKes.

Mutiawati mengatakan fokus utama dari kerja sama ini meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, pertukaran mahasiswa, pelatihan lintas kampus, serta pengembangan riset kolaboratif.

“Kerja sama ini inshaallah kita harapkan akan memberi dampak positif bagi sivitas akademika, khususnya mahasiswa, dalam bentuk program-program pelatihan, riset bersama, dan kesempatan magang yang lebih luas,” terang Dr Mutiawati.

Ia menjelaskan bahwa gagasan kerja sama ini berawal dari komunikasi intensif di forum pertemuan (ABPPTSI) yang kemudian ditindaklanjuti dengan kesepahaman bersama untuk saling mendukung pengembangan institusi masing-masing.

“Kerja sama ini juga Upaya UUI untuk terus berkembang dan maju serta menjadi universitas yang unggul,” ujar Mutiawati.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi UUI dalam membangun kemitraan yang produktif dan relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan industri saat ini.(*)

UUI Teken MoU dengan Rumah Zakat: Sinergi Pendidikan dan Kemanusiaan

UUI Teken MoU dengan Rumah Zakat: Sinergi Pendidikan dan Kemanusiaan

BANDA ACEHUniversitas Ubudiyah Indonesia (UUI) menjalin kerja sama strategis dengan Rumah Zakat melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada Sabtu (12/7/2025) di ruang rapat UUI, Banda Aceh.

Acara penandatanganan MoU ini Wakil Rektor III Periskila Dina Kali Kulla SPd MSc, Direktur Direktorat Kerja Sama, Kampus Merdeka, Kemahasiswaan dan Alumni UUI, Bd Sahbainur Rezeki SST MKM serta beberapa pejabat struktural UUI.

Sementara dari pihak Rumah Zakat hadir Representatif Manajer Rumah Zakat Aceh Riadhi bersama tim manajemen.

Wakil Rektor III UUI Periskila mengatakan kerja sama ini lahir dari kesamaan visi antara UUI sebagai institusi pendidikan tinggi dan Rumah Zakat sebagai lembaga filantropi Islam, khususnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan pengembangan sumber daya manusia.

“Diskusi dan komunikasi yang intensif antara kedua belah pihak sebelumnya menjadi fondasi kuat bagi terjalinnya kemitraan ini. MoU ini adalah komitmen UUI dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi, terutama dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Kami juga berharap mahasiswa UUI dapat lebih aktif berkontribusi langsung dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan yang berdampak luas,” ujarnya.

Sementara itu, Sahbainur mengatakan tujuan utama dari MoU ini adalah memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga sosial dalam menyelenggarakan program-program seperti pengabdian masyarakat, pelatihan kewirausahaan sosial, peningkatan kapasitas mahasiswa, serta pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas.

Dalam dokumen kesepakatan tersebut sejumlah bentuk kerja sama, antara lain: pemberian beasiswa kepada mahasiswa kurang mampu, program magang di Rumah Zakat, pelaksanaan kegiatan relawan, pelatihan bersama, serta kolaborasi dalam penelitian terapan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Fokus kerja sama ini akan mencakup bidang pendidikan, sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan karakter dan soft skill mahasiswa melalui keterlibatan dalam berbagai aktivitas kemanusiaan,” kata Sahbainur.

Bagi UUI, kerja sama dengan Rumah Zakat akan memberikan nilai tambah dalam bentuk perluasan jejaring mitra strategis, peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial yang nyata, serta memperkuat peran UUI dalam mendukung pembangunan masyarakat berbasis Tri Darma Perguruan Tinggi.(*)

93 Mahasiswa Farmasi Fikes UUI Kerja Praktik di 3 Rumah Sakit di Banda Aceh

93 Mahasiswa Farmasi Fikes UUI Kerja Praktik di 3 Rumah Sakit di Banda Aceh

BANDA ACEH – Sebanyak 93 mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) melaksanakan kerja praktik (KP) di tiga rumah sakit di Kota Banda Aceh.

Ketiga rumah sakit tersebut yakni RSUD Meuraxa, RS Bhayangkara, dan RSU Pertamedika Ummi Rosnati.

Ketua Program Studi S1 Farmasi UUI Rulia Meilina SFarm MSi mengatakan para mahasiswa ini akan melaksanakan KP selama 5 minggu, terhitung mulai Juli hingga Agustus 2025.

Rulia juga menjelaskan KP merupakan program rutin bagi setiap mahasiswa akhir yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional mahasiswa dalam pelayanan kefarmasian.

“Mereka terlibat langsung dalam kegiatan peracikan sediaan, pelayanan informasi obat (PIO) kepada pasien, manajemen stok obat meliputi penerimaan, penyimpanan, dan distribusi serta pelayanan kefarmasian klinik,” kata Rulia.

Ia juga menyebutkan bahwa mahasiswa Farmasi UUI selamam KP akan ditempatkan di beberapa unit penting seperti Instalasi Farmasi Rawat Inap, Instalasi Farmasi Rawat Jalan (IFRS/Apotek), serta Unit Pelayanan Informasi Obat (PIO).

“Melalui penempatan ini, mahasiswa dituntut untuk mampu menerapkan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam dunia kerja nyata,” ujarnya.

Kehadiran mahasiswa Farmasi UUI disambut baik dan dinilai positif sebagai bagian dari implementasi kerja sama antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan oleh pihak rumah sakit.

Dari 93 mahasiswa S1 Farmasi yang ikut KP, 32 mahasiswa ditempatkan di RS Meuraxa, 31 di RS Bhayangkara, dan 30 di RSU Pertamedika Ummi Rosnati.

Melalui kerja praktik ini, mahasiswa diharapkan mampu menunjukkan etika dan profesionalisme, meningkatkan kemandirian, serta mendapatkan pengalaman berharga yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja ke depan.(*)

Kembali Berprestasi, UUI Terpilih sebagai Penerima Bantuan Banper MKWK 2025

Kembali Berprestasi, UUI Terpilih sebagai Penerima Bantuan Banper MKWK 2025

BANDA ACEH Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah pendidikan nasional.

Lagi, UUI terpilih sebagai kampus penerima Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Berbasis Proyek Tahun 2025.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui rilis resmi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam SK bernomor 2172/B2/DT.00.00/2025 tertanggal 10 Juli 2025.

Lewat Program Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek, perguruan tinggi diharapkan bisa menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun tentang Pendidikan Tinggi dimana Pasal 35 Undang-Undang Nomor 12 menyebutkan adanya kewajiban untuk menyelenggarakan 4 mata kuliah wajib.

Program ini merupakan bantuan pendanaan untuk menyelenggarakan mata kuliah wajib berbasis proyek di sejumlah perguruan tinggi pilihan. 

Program bergengsi ini ditujukan untuk mendorong inovasi pembelajaran di perguruan tinggi seluruh Indonesia melalui pengembangan kurikulum berbasis proyek, yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan industri saat ini.

Keberhasilan UUI dalam memperoleh bantuan ini menjadi bukti bahwa UUI berkomitmen dan terus berupaya meningkatkan kualitas institusi serta para dosennya dalam mewujudkan visi sebagai World Class Cyber University.

“Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa Universitas Ubudiyah Indonesia terus berkembang menuju kampus yang unggul dan berdaya saing baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Rektor UUI, Dr Mutiawati MPd.

Dengan lolosnya UUI sebagai penerima bantuan ini, UUI akan mengimplementasikan model pembelajaran inovatif pada mata kuliah wajib, yang dirancang untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam menghadapi tantangan global.

“Program ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antara dunia kampus dan kebutuhan ril di masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya, UUI juga telah lolos pada sejumlah hibah Kemdiktisaintek antara lain hibah penelitian BIMA dan Program Bantuan Pembentukan ULD dari Kemdiktisaintek Tahun 2025.(*)

UUI Gelar Sosialisasi Paten Sederhana, Dorong Inovasi Akademik dan Perlindungan Karya

UUI Gelar Sosialisasi Paten Sederhana, Dorong Inovasi Akademik dan Perlindungan Karya

BANDA ACEHUniversitas Ubudiyah Indonesia (UUI) melalui Direktorat Inovasi, Riset, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DIRPM) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Paten Sederhana bagi dosen dan mahasiswa UUI di Plennary Hall UUI, Kamis (10/7/2025).

Mengusung tema “Mendorong Inovasi Akademik Melalui Pendaftaran Paten Sederhana: Strategi Perlindungan Hasil Karya Dosen dan Mahasiswa”, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman teknis dan strategis tentang proses pengajuan paten sederhana, khususnya bagi dosen dan mahasiswa UUI yang memiliki hasil penelitian maupun inovasi.

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Dr Saudah SSi MSi, seorang dosen Program Pascasarjana Pendidikan Biologi sekaligus Pakar Etnobotani (Biologi Farmasi) yang telah memiliki tiga paten sederhana granted.

Pengalaman Dr Saudah di bidang penelitian dan pengelolaan hak kekayaan intelektual diharapkan dapat memberikan inspirasi dan panduan praktis bagi para peserta sosialisasi.

Direktur DIRPM UUI Syarifah Asyura SPd MSc mengatakan sosialisasi ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun budaya inovasi di lingkungan akademik UUI.

“Melalui kegiatan ini, seluruh dosen UUI diharapkan memiliki pemahaman yang komprehensif mengenai pentingnya perlindungan kekayaan intelektual, khususnya paten sederhana, sebagai bentuk penghargaan terhadap hasil inovasi, penelitian, dan karya terapan yang mereka hasilkan,” kata Syarifah.

Sementara itu, Rektor UUI Dr Mutiawati MPd menambahkan kegiatan ini salah satu kegiatan serta pelaksanaan komitmen UUI dalam memperkuat kapasitas dosen.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini bisa membuka jalan tidak hanya bagi dosen tapi juga mahasiswa untuk ikut serta dalam ekosistem paten di perguruan tinggi. Sehingga UUI tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga pusat inovasi yang berdampak,” kata Mutiawati.(*)

Mahasiswi Farmasi UUI Raih Juara Favorit di Lomba Video Kreatif se-Aceh

Mahasiswi Farmasi UUI Raih Juara Favorit di Lomba Video Kreatif se-Aceh

BANDA ACEH – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswi Prodi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ubudiyah Indonesia (Fikes UUI), Dwi Saputri.

Dwi berhasil meraih Juara Favorit dalam ajang Lomba Video Konten Kreatif se-Aceh yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tahun 2025.

Dwi berhasil menempati posisi favorit melalui karya videonya yang berdurasi 5 menit 25 detik berjudul “Dari Layar ke Lembaran: Pulang Lewat Literasi Gayo”.

Video tersebut bercerita tentang seorang anak muda yang tergila-gila dengan budaya luar namun pada akhirnya menemukan kembali jati diri dan mencintai budaya lokalnya setelah membaca buku literasi.

Kreativitas dan nilai edukatif yang terkandung dalam video tersebut menjadikannya layak mendapatkan apresiasi sebagai Juara Favorit.

Video ini telah dipublikasikan di YouTube dan dapat disaksikan melalui tautan https://www.youtube.com/watch?v=i0ps7bJrkXE.

Atas prestasi ini, Dwi Saputri mengaku bersyukur dan tidak menyangka karyanya akan mendapatkan juara.

“Saya ingin menginspirasi anak muda Aceh agar terus mencintai budaya sendiri dan membangkitkan semangat literasi melalui media digital yang dekat dengan keseharian kita,” ungkapnya.

Rektor UUI Dr Mutiawati MPd juga turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih Dwi.

Ia berharap prestasi Dwi ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, banyak para mahasiswa kita yang telah memberikan kontribusi melalui prestasinya untuk UUI, tidak hanya di bidang akademik tetapi juga non akademik seperti bidang seni dan olahraga,” kata Mutiawati.

Keikutsertaan dan kemenangan Dwi Saputri dalam lomba ini juga menjadi bukti bahwa mahasiswa UUI tidak hanya fokus pada bidang akademik, tetapi juga memiliki potensi besar dalam bidang komunikasi, literasi, dan pemberdayaan masyarakat melalui media.(*)